RSS

The Next K-POP Fashion Icons : "B1A4"








kyaakk!!! cool namja... U,U?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ketika hukum timbal balik sedekah bekerja

Dunia dengan segala isinya diciptakan Tuhan sangat sempurna. Hukum sebab akibat, ilmu Fisika, ilmu kimia, Ilmu Biologi dan ilmu yang terus muncul dengan semakin tuanya bumi ini menunjukkan betapa kuasanya Tuhan untuk orang-orang yang mau mengerti.
Terkadang karena kita telah terbiasa menikmati dunia dan karunia Nya, segala keajaiban dan kenikmatan yang ada disekitar kita tidak kita rasakan. Berdetaknya jantung, tumbuhnya pohon, berputarnya bumi pada porosnya dan mengelilingi matahari merupakan fenomena keajaiban yang sulit dijelaskan untuk orang yang mau mengerti.
What you give is what you get, apa yang anda berikan itu pula yang anda dapatkan. Itulah yang disebut hukum timbal balik (Law of Reciprocity). Berdasarkan pengalaman hukum ini akan bekerja sempurna dengan berbagai variasi yang belum tentu dapat kita pahami pada mulanya.
Sejauh ini beberapa orang yang dianggap kaya ( sukses di dunia ) di Indonesia maupun di Asia mengaku salah satu rahasia kekayaan adalah sedekah atau memberi. Dan belum pernah ketemu orang miskin yang mengaku miskin gara gara rajin sedekah.
 
Fakta fakta :
 
- Bill gates dan Warren Buffet - dua orang terkaya di muka bumi, tampak begitu kapitalis, ternyata mereka dermawan terbesar abad ini
- Donald Trump, Pada saat bangkrut tahun 1990-an, ia malah membagi bagikan harta yang masih tersisa. Karena ia percaya betul " memberi " itu berbanding lurus dengan "diberi".
- Robert T. Kiyosaki, dengan prinsip " Jika anda membangun bisnis yang melayani ribuan orang, maka sebagai timbal baliknya, anda akan menjadi jutawan. Jika anda membangun bisnis yang melayani jutaan orang, anda akan menjadi miliarder"
- Jim Rohn selaku mentor penasehat Anthony Robbins " Biasakan untuk berbagi dan biasakanlah berbagi dalam jumlah yang lebih. Itu bukan saja baik untuk orang lain, tetapi juga baik bagi diri kita sendiri"
Dalam Qs. Al-Baqarah ayat 261: Perumpamaan orang - orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah (sedekah) adalah serupa dengan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai itu berisi seratus biji. Dan Allah melipatgandakan (balasan) bagi sesiapa yang dikehendaki-Nya.
Pengakuan dan pengalaman diatas, menunjukkan bekerjanya hukum timbal balik dimuka bumi ini dan diperkuat dengan firman Allah diatas. Namun demikian sebagai hamba Allah yang hanya melakukan perintah Allah tentunya kita melaksanakan sedekah dan memberi itu tidak hanya sekedar untuk mendapatkan rejeki. Sedekah dan memberi merupakan bagian dari perintah Allah agar kita selalu dekat dengan Allah yang telah memberikan rejeki setiap saat ketika kita bisa menghirup udara di pagi hari.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Percaya Kah Anda Dengan Karma




 
Anda pasti sudah tahu kata karma. Karma yang biasa digunakan adalah karma dalam konsep teologi Hindhu: kebaikan akan berbuah kebaikan, keburukan akan dibalas keburukan. Bedanya, dalam konsep Hindhu, karma menimpa hanya kepada dirinya, keluarganya, dan keturunannya. Dalam konsep Islam, tajsimu al-a'mal, amal baik maupun amal buruk, berakibat bukan saja kepada dirinya, keluarganya dan keturunannya, tetapi juga dapat menimpa warga bumi lainnya.

Kang Jalal mencontohkan kisah nabi Musa dan nabi Khidir membangun rumah yang bobrok dalam Al-Qur'an, sebagai contoh bagaimana amal baik berbuah kebaikan. Rumah itu adalah rumah anak yatim dan di bawah rumah itu tertimbun harta benda yang harus dilindungi dan dimanfaatkan oleh anak yatim itu. Menurut para mufassir, anak yatim itu adalah keturunan (ada yang berpendapat anak) dari seorang yang sangat shaleh di jaman sebelumnya. Dalam hal ini, yang berbuat baik adalah kakek bahkan mungkin kakeknya kakek, tetapi anak yatim itu turut menikmati buah kebaikan leluhurnya.

Contoh perbuatan buruk yang berakibat pada musibah atau bencana yang menimpa manusia lainnya dalam Al-Qur'an dan dalam kehidupan nyata cukup banyak, di antaranya

(1) anjuran dalam Al-Qur'an untuk berdoa agar terhindar dari musibah yang diakibatkan oleh kejahatan orang lain yang tidak saja menimpa mereka yang berbuat jahat tetapi juga menimpa penduduk bumi lainnya,

(2) ayat yang berbunyi "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yg benar). --QS Ar-Ruum 41.

(3) ulah beberapa gelintir koruptor di Indonesia yang telah menyengsarakan rakyat banyak, (4) kebijakan publik oleh segelintir orang yang berakibat pada rusaknya lingkungan; dan banyak lagi contohnya.
Akan tetapi, tidak semua amal manusia itu dibalas secara langsung di dunia ini; ada sebagian yang ditangguhkan pembalasannya di akhirat kelak.

Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun[1262] akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. --QS Fathir 45.

Menurut Kang Jalal, amal-amal kita, yang bentuknya abstrak ini, di alam kubur kelak berubah menjadi wujud yang nyata, seperti kita melihat benda-benda di dunia ini. Jika amal baik maka ia akan berwujud sesuatu yang baik, indah dipandang, dan bisa diajak bercakap-cakap. Jika amal buruk maka ia akan berwujud sesuau yang menakutkan dan setiap kali melihatnya dapat menjadi siksa dan penyesalan bagi pelakunya.

Maka itu, berbuat baiklah agar mendapat teman yang baik-baik di akhirat kelak:


Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka mendapat pahala yang tiada putus-putusnya. (QS Fushshilat 8).
Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh (berada) di dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka. Yang demikian itu adalah karunia yg besar.(QS Asy-Syura 22).

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hormatilah tamumu! (Hadis)
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah menyakiti tetangga! (Hadis)
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah putuskan silaturahmi! (Hadis)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS